Limbah Beracun Dibuang di Kompleks IKIP
Warga Kompleks IKIP, Jl Pendidikan, RT 13, 02, Duret Sawit, Jakarta Timur diresahkan bau menyengat dari limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun). Diduga, limbah cair tersebut dibuang seseorang di lahan kosong seluas 2 hektare yang berada di belakang kompleks.
Kita tindak lanjuti laporan warga itu. Kabarnya cairan limbah di drum itu sudah ditanam, makanya kita serahkan pada polisi untuk melakukan penyelidikan
Yanita (30), salah seorang warga mengatakan, bau menyengat tercium sejak 2 minggu lalu. Selain itu, tumpukan sampah di sekitarnya menambah bau tak sedap ke rumah warga.
"Sudah 2 minggu ini bau menyengat itu ada. Tadinya santer banget, saya lapor ke gubernur. Kemudian dapat feedback dari kecamatan. Karena
action lama, jadinya aku update di SMS Ahok. Sampai Dinas Lingkungan Hidup DKI itu datang, baru itu ketemu permasalahannya," ujar Yanita, Selasa (5/5).Peternak Sapi di Bangka Diminta Bangun IPALMenurut Yanita, dirinya telah melaporkan hal itu ke Polsek Duren Sawit. Kabarnya, limbah di dalam dua drum tersebut awalnya diletakkan di tanah kosong namun tumpah limbah kemudian ditanam. Akibat bau tersebut, kata Yanita, anaknya sering muntah dan pusing.
Wakil Walikota Administrasi Jakarta Timur, Husein Murad mengatakan, lahan pembuangan limbah tersebut berstatus sengketa antara ahli waris Ali Santoso dan PT Intan. Kemudian, lahan tersebut dimanfaatkan warga untuk membuang sampah dan mendirikan bangunan liar.
"Kita tindaklanjuti laporan warga itu. Kabarnya cairan limbah di drum itu sudah ditanam, makanya kita serahkan pada polisi untuk melakukan penyelidikan. Mengenai bangunan, akan ditertibkan dan lahan ini akan ditutup, agar tidak disalahgunakan warga lagi," ujar Husein Murad.
Sementara, Kepala Kantor Lingkungan Hidup Jakarta Timur, Herry Permana Putra mengatakan, diduga jenis zat kimia yang dibuang di lahan kosong itu berupa Tetrahydrothiphene (Tht). Informasi ini didapat dari warga drum berisi cairan itu dibuang di siang hari.
"Baunya memang sangat menyengat dan kabarnya sudah ditimbun. Kita tetap tindaklanjuti bersama polisi untuk mengusut siapa pembuang limbah," ujar Herry Permana Putra.